Sabtu, 30 Januari 2016

Quotes Novel Jatuh Cinta Diam-Diam 2

Quotes Novel Jatuh Cinta Diam-Diam #2 Karya Dwitasari & Friends




Tak semua perasaan itu harus diungkapkan .
Adakalanya dia disimpan dalam hati . Diresapi sendiri.

Cukup bahagia hanya dengan melihat sosoknya.
Senyum terkembang saat melihat tawanya.
Lutut melemas saat dia menyapa.

Tak semua rasa cinta itu harus di umbar ke dunia.
Adakalanya dia dipupukdengan sabar.
Dinikmati saat mekar.

Namun , bagaimana jika yang membuatmu lemas adalah saat dia tertawa bahagia karena orang lain, bukan karena dirimu ? Saat rona merah pipinya bukan untnukmu? Saat detak jantungnya yang berkejaran bukan karena berdekatan denganmu? Saat sosoknya tidak ada lagi untuk memuaskan matamu ?

Saat itu tiba , muunngkiin waktunya kamu menyesal karena terlalu asyik menikmati cinta dalam diam.

-Sinopsis Novel Jatuh Cinta Diam Diam 







Quotes
 

" Rafflesia Arnoldi nggak pernah tumbuh di LA, tapi seseorang berkebangsaan inggris jadi orang tua untuk bunga itu . Itu hadiah kalau mau lebih dalam mengenali "
-Pranaja  

 

"Aku bukan pujangga , bermetafora adalah kelemahanku. Pikiranku dirancang untuk memandang segalanya seperti memandang 1+1+2. Atau, hitungan pada 1 juta detik = 11 hari , 13 jam , 46 menit , dan 40 detik. Sukar merambah yang lebih daripada  itu."
-Pranaja


" Logika. Ia tak pernah berjalan beriringan dengan hati . Ia selalu berlawanan seperti hitam putih , baik dan buruk ,atau kanan dan kiri. 
Logika, ia selalu memintaku untuk menyerah dan berhenti bermimipi . Tak lupa juga ia menyuruhku untuk tahu diri ."
-Sebatas Cukup , Hal 23

" Sekuat apapun logika menyuruhku untuk menyerah, tapi hati selalu punya kekuatan untuk terus menyimpan asa , dan logika pun kalah. Hati terus menyuruhku untuk tak memadamkan harapan. Seredup apa pun sebuah harapann , ia tetaplah harapan. Aku ingin menggapai harapan sebelum ia redup , bahkan menjadi harapan manusia lain "
-Sebatas cukup , Hal 23,24














" Akan ada saatnya aku bisa menatapmu , tanpa sekat."
-









Tidak ada komentar:

Posting Komentar